Tuesday, 25 September 2012

Kota Kinabalu #7 : Dari Gunung, Raflesia, Canopy Track, Hingga Pemandian Air Panas

Hari dimana suatu petualangan berakhir akhirnya tiba. Besok aku akan bertolak ke Jakarta dan segera kembali ke rutinitas biasa. Tapi sebelum aku pergi meninggalkan Kota Kinabalu, kota pesisir di ujung timur pulau Borneo. Aku merencanakan pergi ke salah satu wold heritage site, yaitu Kinabalu Park.

            Taman ini di deklarasikan menjadi salah satu world heritage site pada tahun 2000 oleh UNESCO. Tempat ini juga yang menjadi titik awal pendakian ke Gunung Kinabalu yang memiliki ketinggian 4,095 (Low’s Peak).

            Perjalanan dari Kota Kinabalu ke Kinabalu Park menempuh waktu normal sekitar 90 menit. Punggung bukit dan jurang menjadi kawan perjalanan di kanan-kiri jalan. Gunung Kinabalu yang besar menjulang menjadi titik arah perjalanan kami.

            Sesampai di Kinabalu Park kita bisa melihat berbagai informasi mengenai Gunung Kinabalu dan tempat wisata sekitar di museum atau pusat informasi disana. Gunung Kinabalu terlihat snagat tinggi menjulang, tetapi bisa dikatakan gunung ini merupakan gunung kategori tinggi yang mudah diakses. Sayangnya kita tidak bisa mendaki gunung tanpa seorang pemandu. Kita pun tidak diperkenankan menginap di tenda karena sudah disediakan pondok di atas gunung.

            Jika ingin mendaki gunung ini kita harus merogoh kocek sebesar RM 1,000 yang meliputi akomodasi, makanan, asuransi dan pemandu. Peraturan diatas benar-benar menghapus keinginanku naik gunung. Di Indonesia kita bisa mendaki gunung secara bebas, tapi Malaysia memiliki aturan tersendiri.

            Walaupun kita tidak ingin mendaki gunung, kita bisa berjalan menyusuri Kinabalu Park yang memiliki berbagai pohon khas Sabah. Seusai menyusuri Kinabalu Park rombonganku kemudian pergi menuju Poring Hot Spring.

            Poring Hot Spring adalah pemandian air panas terbuka yang tidak terlalu jauh dari Kinabalu Park. Dibutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk menuju tempat ini. Di tengah perjalanan ke tempat ini kita bisa menyaksikan Kebun Raflesia. Untuk melihat bunga ini kita harus merogoh kocek RM 20, cukup mahal bagiku.

            Dengan pengharapan melihat bunga langka ini aku merelakan uangku yang bersisa sedikit. Tidak seperti yang aku bayangkan, ternyata bunga raflesia yang ada ditempat ini tidak sebesar yang aku bayangkan. Tapi tak apalah, aku telah berkesempatan melihat bunga langka ini.

            Perjalan akhirnya sampai di Poring Hot Spring. Selain memiliki pemandian alam terbuka, tempat ini juga memiliki canopy track dengan ketinggian sekitar 43 m dan terdiri dari lima track yang harus dilalui. Sebelum mencapai canopy track kita harus mendaki sekitar 500 meter terlebih dahulu.  Jalan pendakian tergolong mudah apalagi karena jalan sudah tertata rapi.

            Berjalan di canopy track memberikan keindahan alam yang klise karena kemanapun aku pergi menjelajah hutan, aku selalu menemukan keindahan alam yang selalu menarik buatku. Tetapi berjalan di canopy track adalah sebuah tantangan bagiku. Tantangan tersebut aku jawab dengan mengalahkan ketakutanku pada ketinggian.

            Aku merasa lemah disana karena dikelilingi oleh berbagai resiko kematian. Tetapi, petualngan-tetaplah petualangan. Semua itu tetaplah menarik!

            Seusai bergelantungan di atas canopy walk aku bergegas menuju pemandian panas terbuka. Waktu itu tempatnya tidak terlalu ramai jadi aku dengan leluasa menikmati relaksasi air panas. Sebuah akhir yang menyenangkan, aku baringkan tubuhku dalam air panas, kututup mataku sejenak. Akhirnya aku besok pulang juga, aku rindu ibuku.

No comments:

Post a Comment