Lalu lalang jalanan Vietnam tak kenal ampun bagi tubuh
kecil, tetapi si kecil tak takut untuk menerjang jalan. Dinginnya malam tak
membuatnya gentar berkeliling menyusuri kafe-kafe di kawasan backpacker Ho Chi
Minh. Jika dipandang anak kecil itu tak terlihat seperti orang miskin, kulitnya
putih bersih, baju kuningnya cukup bagus, ia memakai topi sehingga cukup keren.
Ia membawa kotak warna merah berisikan berbagai aksesoris
yang ia jajakan ke wisatawan. Ia masuk kafe dimana taka da satu anak kecilpun.
Dengan biasa ia masuk dan semua orang seolah juga biasa dengan kehadirannya. Ia
tiba-tiba menarik kursi dan duduk dengan seorang bule muda yang sendiri. Entah
apa yang mereka cakapakan. Si bule memeragakan trik-trik sulap, anak kecil itu
tertawa kecil.
Namun anak kecil itu tiba-tiba meloncat dari kursi. Ia
berjalan menuju seorang wanita paruh baya yang membawa keranjang yang terlihat
sama. Wanita itu membentak anak kecil dan memukul berkali-kali. Si anak hanya
diam sambil terisak. Beberapa orang datang menghampiri tetapi bukan untuk
menolong, mereka hanya memandangi tajam si anak itu. Entah apa yang anak itu
perbuat hingga mereka berbuat demikian.
Bule yang duduk ikut menghampiri dan memberikan uang entah
berapa. Lalu bule pergi duduk kembali menikmati makanannya. Si wanita tua itu diam
saja ai terus membentak, seorang wanita datang membawa tisu dan menghapus air
mata yang leleh diraut wajah anak kecil itu.
Wanita tua berhenti dan menggeledah tubuh anak itu, aku kira ia mencari
uang. Tetapi ia tak mendapati apapun.
Anak kecil itu duduk di kursi depan mendengarkan omelan yang
lagi-lagi menghujamnya. Orang-orang yang melihatnya satu persatu bubar dengan
sendirinya. Wanita tua itu usai dengan omelannya, anak kecil itu berdiri dan
mengambil keranjangnya. Ia berlalu lagi dengan kepala tertunduk, entah kemana.
No comments:
Post a Comment