Memilih Pangandaran adalah pilihan singkat setelah rencana pergi ke
Malang dibatalkan. Pergi ke Malang di Bulan Januari (musim hujan)
memang bukan waktu yang tepat. Aku beruntung karena seminggu sebelum
keberangkatan, dua orang temanku pergi ke Malang dan menceritakan
pengalaman buruk mereka. Aku pun segera mencari alternatif lain,
suatu tempat yang menyenangkan di musim hujan, pantai!
Pangandaran
melesat ke dalam rencanaku mempertimbangkan waktu perjalanan (aku
mempertimbangkan waktu perjalanan tidak lebih dari 8 jam dari Jogja)
dan biaya yang dibutuhkan. Selain dua pertimbangan tersebut, nama
Pangandaran yang telah dikenal luas membuatku penasaran seperti apa
kota yang sempat disebut Ridwan Kamil akan dibangun seperti Hawaii
itu. Aku sebenarnya berharap Pangandaran tetap menjadi Pangandaran
dengan nilai lokalnya. Tetapi Hawaii? Apakah terdengar terlalu
ambisius?
Cerita
mengenai Legenda Nyi Roro Kidul dan Pangandaran yang menjadi tempat
persinggahannya juga menjadi salah satu alasanku memilih kota pantai
ini. Aku selalu tertarik dengan budaya apalagi yang memiliki kaitan
dengan Budaya Jogja. Sosok Nyi Roro Kidul adalah tokoh sentral dalam
beberapa budaya di Jawa. Menelisik asal-usul dan budaya legenda ini
bagiku adalah sebuah petualangan.
Transportasi
![]() |
Harga, Jadwal Estu Trans Pangandaran |
Jarak
dari Jogja ke Pangandaran sekitar 250 km. Jarak tersebut ditempuh
dalam waktu sekitar 6-7 jam. Pertimbangkan pergi ke tempat ini
menggunakan travel jika kamu tidak siap untuk duduk selama itu.
Jangan khawatir, Estu Trans akan transit di tengah perjalanan, di
daerah Gombong. Kita bisa pergi ke toilet atau makan di restoran
transit. Membandingkan makanan di restoran transit dengan makanan
lokal yang penuh cita rasa lokal adalah sebuah kesalahan besar.
Tetapi jika kita membandingkan dengan makanan dari Jogja, it is other
taste!
Itinary
Mencari
informasi mengenai wisata di Pangandaran adalah sebuah tantangan.
Tidak banyak referensi online yang mencukupi asupan kebutuhanku.
Salah satu portal wisata yang cukup diandalkan adalah
mypangandaran.com (mereka juga mengembangkan versi mobile app walau
belum sempurna). Konten informasi berputar pada pantai dan green
canyon. Sebut saja pantai pangandaran yang jadi tempat persinggahan
Nyi Roro Kidul, menyusuri aliran sungai di Green Canyon atau berenang
di Batu Karas. Aku sudah membayangkan tempat itu akan disesaki banyak
orang! Suatu hal yang terlalu lumrah dan membosankan. Aku jadi
khawatir tidak bisa banyak menggali pengalaman budaya di sana.
Biasanya
aku menggali informasi dari agen tur (mereka menjual paket tur, tapi
ingat, mereka adalah orang lokal dan memiliki pengetahuan kelokalan),
tetapi ternyata cukup susah menemukan mereka di internet. Temanku
mengatakan untuk pergi saja langsung ke sana. Dia bilang, jika
beruntung, aku akan bertemu dengan agen tour, tetapi jika tidak maka
perjalanan ini adalah petualanganku.
MyPangandaran,
My Adventure
Aku
tiba di Pangandaran jam 3 sore. Supir Estu Trans kebingungan di mana
aku harus turun walau aku sudah menunjukkan google map. Aku
seharusnya tidak terlalu mengharapkan dia membaca peta dengan baik
(Apalagi ternyata google map memberikan arahan yang salah!). Akhirnya
supir bilang lebih baik turun di daerah yang ramai, sekitar 3 km dari
homestayku.
Setelah
turun aku segera membuka Gojek. Aku membaca gojek belum lama ada di
Pangandaran, sekitar 1 tahun. Voila! Tidak ada gojek satu pun yang
berada di areaku. Aku coba memaksa gojek untuk mengambil pesananku
hingga aku sendiri yang menyerah. Aku bertanya kepada orang lokal.
Mereka mengatakan hanya ada angkot, padahal homestayku tidak berada
di jalur utama dan aku harus balik ke jalur yang sebelumnya Estu
Trans lalui. Taksi belum dipikirkan untuk ada. Becak tidak ada. Ojek
lokal tidak ada di tempatku saat itu.
Stress?
Tidak! Tidak ada gunanya merutuki keadaan, kita hanyalah tamu. Aku pergi ke Indomaret untuk membeli minuman
dingin (Siapa tahu aku dapat pencerahan). Penjaga Indomaret mengenali
diriku sebagai backpacker dan aku pun menceritakan masalahku. Penjaga
Indomaret menawarkan dirinya untuk mengantarkan kami. Ah, mereka
terlalu baik. Petualangan pun dimulai!
![]() |
Foto bersama teman Indomaret, Toni berdiri di sebelahku |