Kelahiran ilmu akuntansi tidak
lepas dari pemikiran Lukas Pacioli beberapa ratus tahun silam yang untuk
pertama kalinya menerapkan sistem double
entry sistem atau menggunakan T-account. Akuntansi saat ini menjadi bagian
penting bagi suatu organisasi atau perusahaan terkait dengan informasi
yang bersifat keuangan (dan
non-keuangan) sebagai dasar pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan. Namun
ternyata Akuntansi tidak hanya berhenti pada ruang lingkup perusahaan saja. Ia menjelma
kedalam beberapa bidang. Konsep awal tersebut kemudian berkembang dinamik dan
besar dalam sebuah wadah ilmu Akuntansi.
Menurut
Accounting Principle Board (1970)
Akuntansi adalah kegiatan jasa, yaitu fungsinya menyediakan informasi
kuantitatif terutama yang bersifat keuangan tentang entitas ekonomi yang
dimaksudkan agar berguna dalam mengambil keputusan ekonomi- membuat
pilihan-pilihan nalar diantara berbagai alternative arah tindakan[1].
Dari
definisi diatas kita dapat menyimpulkan inti dari akuntansi yaitu merupakan
kegiatan jasa, menyediakan informasi kuantitatif, dan digunakan untuk mengambil
keputusan ekonomi. Dikatakan sebagai jasa karena memerlukan kemampuan seorang
ahli akuntansi atau sering disebut sebagai akuntan untuk menyediakan informasi kuantitatif
dari kejadian-kejadian ekonomi suatu perusahaan. Kemudian akuntan menyajikan
dalam laporan keuangan yang digunakan untuk pengambilan keputusan.
Secara
mendetail American Accounting Asssociation (1966) mengatakan bahwa akuntansi
adalah suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan
transaksi ekonomi dari suatu organisasi atau entitas yang dijadikan sebagai
informasi dalam rangka mengambil keputusan ekonomi oleh pihak-pihak yang
membutuhkan[2].
Pengidentifikasian
adalah proses menentukan suatu kejadian atau transaksi ekonomi. Di dalam
perusahaan pasti terjadi berbagai macam peristiwa, tetapi seorang akuntan harus
menentukan peristiwa apakah yang termasuk sebagai kejadian ekonomi. Hal
tersebut ditandai dengan dampak kejadian eknomi terhadap asset, liabilitas dan
ekuitas perusahaan.
Setelah
suatu peristiwa eknonomi diidentifikasi maka proses selanjutnya adalah
pengukuran, yaitu menentukan seberapa besar kejadian tersebut mempengaruhi asset,
liablitas dan ekuitas perusahaan dalam ukuran kuantitatif. Proses pencatatan
adalah memasukkan kejadian ekonomi tersebut kedalam jurnal yang kemudian
menjadi dasar bagi penyusunan laporan keuangan. Laporan Kuangan perusahaan
adalah bentuk pelaporan seorang akuntan terhadap pihak yang membutuhkan
informasi tersebut. Bisa dikatakan akuntansi adalah bentuk dari suatu
komunikasi.
Akuntansi
sebagai bentuk komunikasi antara managemen dan investor dijelaskan lebih lanjut
sebagai “Accounting is action oriented,
adjusting to report the effect of inflation of inflation in a manner suited to
the needs of users and having an impact on the decision-making behavior of
manager and investor[3]”
Walaupun
definisi tersebut sangat sempit pada masalah inflasi tetapi cukup memberikan
gambaran bahwa akuntansi adalah suatu bentuk komunikasi antara akuntan,
managemen dan investor. Akuntan adalah penyedia informasi yang menjadi dasar
atas pengambilan keputusan bagi manager dan investor.
Beberapa
definisi akuntansi diatas lebih terfokus pada ruang lingkup perusahaan. Tetapi sebagaimana
yang dijelaskan diatas bahwa akuntansi bersifat dinamis maka ia bisa merasuk ke
berbagai elemen kehidupan manusia, tidak hanya pada ruang lingkup perusahaan.
Bahkan akuntansi bisa menjadi dasar berpikir yang menjelma sebagai sebuah
idelogi “Accounting is part of the
ideological apparatus of the capitalist society which sustain and reinforces
that structure and provide techniques to exploit and extract wealthin support
of elite interest group at the expense of society at large and employees[4]”.
Akuntansi
sebagai ideologi diatas menjelaskan mengenai peranan akuntansi dalam sebuah
masyarakat kapitalis. Dijelaskan secara jelas apa yang dilakukan oleh akuntansi
dan tujuan dari akuntansi tersebut.
Tentang
Akuntansi tidak akan berakhir pada definisi-definisi yang disampaikan oleh
penulis. Penulis percaya bahwa akuntansi selalu berkembang sesuai dengan
kondisi zaman. Layaknya sebuah ilmu pada umumnya, akuntansi ibarat pohon yang
terus tumbuh.
No comments:
Post a Comment