Monday, 5 November 2012
Enam belas puisi,
Lima kilometer tempuh,
Tigaribu meter atas laut,
Sepuluh derajat Celcius,
Dan cerita-cerita yang terapal indah,
Kini mereka ulang,
Bermaksud melupa, tapi...
Untuk seribu tahun tak akan lupa,
Seperti ketika terbangun tengah malam,
Merasakan benci dan sepi,
Untuk seribu tahun,
Aku rela mati tua,
Demi melihat sebidang tanah datar dipinggir lereng,
Batu besar, pohon pinus kerdil, pemandangan kota malam,
Dan selanjutnya yang disebut keabadian,
Hatiku bersemayam disana,
Menunggu abuku terurai kelak,
No comments:
Post a Comment